Kabar Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Warga yang Meninggal Diduga Akibat Pencemaran Lingkungan PT RGM, Ketua RT 001: Belum Terbukti Secara Medis

By On Oktober 22, 2022


Serang - Belum lama ini, PT Raja Goedang Mas dituding telah melakukan pencemaran lingkungan, dan memberikan dampak pada kesehatan warga di Lingkungan Kesuren, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang,

Dari pemberitaan yang beredar sebelumnya, korban mengalami gejala sakit paru-paru, bahkan ada yang sampai meninggal dunia.

Namun dari hasil penelusuran di dua RT, yakni lingkungan RT 001 dan RT 002, ditemukan informasi bahwa memang di lingkungan tersebut ada yang mengidap penyakit paru-paru.

Akan tetapi sampai sejauh ini, belum dapat dibuktikan secara medis, korban yang mengidap penyakit paru-paru ini diakibatkan oleh pencemaran lingkungan.

Sementara, untuk korban meninggal dunia pada saat bau tidak sedap muncul baru-baru ini, tidak ada. Dari informasi yang dihimpun, warga yang meninggal dunia ini, sekitar 3 atau 5 taun lalu.

Ketua RT 001, Kosyamin membenarkan, warga yang meninggal memang belum pasti disebabkan oleh adanya pencemaran lingkungan, artinya masih diduga, sebab belum ada bukti kuatnya. Termasuk, yang saat ini tengah dirawat di RS Sari Asih.

"Yang sakit memang lagi dirawat di RS Sari Asih. Kalau yang meninggal udah lama, udah sekitar 3 atau 5 tahun lalu, itu juga masih diduga (terkena dampak pencemaran-red)," katanya, Sabtu (22/10/2022).

Terpisah, Ketua RW setempat, Sihabudin mengungkapkan, untuk korban yang meninggal dunia, memang belum bisa dikatakan akibat dari adanya pencemaran lingkungan.

"Ya kalau berbicara meninggal mah memang udah takdir, pembuktiannya susah. Tapi kalau adanya dampak bau menyengat dari perusahaan, pasti masyarakat kena imbas," katanya.

Kata Sihabudin, pihaknya memang tidak melarang perusahaan untuk menjalankan usaha, akan tetapi jangan sampai mengganggu kenyamanan warga setempat.


Diberitakan sebelumnya, Direktur PT Raja Goedang Mas, Johanes Karyana menegaskan, jika terbukti penyakit yang diderita warga akibat aktivitas dari perusahaannya, maka pihaknya siap memberikan biaya pengobatan kepada warga terdampak.

“Kami dari pihak perusahaan siap memberikan biaya pengobatan jika memang ada warga yang memang terdampak selama ada bukti pendukung,” pungkasnya. ***

Diduga Warga Setempat Idap Penyakit Gegara Limbah, PT RGM Tidak Pernah Dapat Informasi

By On Oktober 21, 2022


Serang - Dituding melakukan pencemaran lingkungan hingga menyebabkan warga setempat terinfeksi paru-paru bahkan hingga meninggal dunia, PT Raja Goedang Mas mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mendapatkan informasi apapun.

Hal ini disampaikan Direktur PT Raja Goedang Mas, Johanes Karyana Direktur PT Raja Goedang Mas, Jumat (21/10/2022).

“Selama ini kami tidak mendapatkan informasi kalau ada warga yang sakit, bahkan sampai ada yang meninggal dunia," ujarnya.

Ia mengaku, informasi tersebut justru diketahui oleh pihak perusahaan dari pemberitaan. 

"Memang pernah ada keluhan dari masyarakat kalau bau yang sangat menyengat, ketika mendapat informasi dari warga, kami pun mencoba untuk menyikapinya," katanya.

"Selama ini juga kami sedang berproses, sedang bersih-bersih-bersih, kami tidak tutup mata. Yang namanya proses kan pasti butuh waktu,” jelasnya.

Johanes menegaskan, jika terbukti penyakit yang diderita warga terbukti, pihak perusahaan siap memberikan biaya pengobatan kepada warga terdampak.

“Kami dari pihak perusahaan siap memberikan biaya pengobatan jika memang ada warga yang memang terdampak selama ada bukti pendukung,” paparnya.

Sementara itu Ketua RT 02, RW 23 Lingkungan Kesuren Seli mengatakan, memang ada warganya yang meninggal dunia di diagnosa mengidap penyakit paru-paru. Namun itu terjadi 3 atau 4 tahun lalu.

"Iya benar, ada yang meninggal, diagnosanya paru-paru. Sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu, udah lama," ungkapnya.

Seli menyebut, terkait penyebab akibat dari pencemaran limbah, saat ini baru dugaan. Artinya belum ada bukti secara medis.

"Kalau penyebabnya akibat dari limbah, itu baru diduga," terangnya.

Kendati demikian ia tak menampik, bahwa di lingkungannya bukan hanya 1 atau 2 orang yang mengidap penyakit paru-paru.

"Diatas 10 orang, ada yang sudah sembuh. Ada yang masih berobat jalan. Itu satu lingkungan," katanya.

"Yang dirawat ada sekitar 4 orang, di Sari Asih. Atas nama Sinta binti Nuin salah satunya," imbuhnya.

Kata Seli, saat ini ada juga yang sudah sembuh, dan ada juga yang 1 keluarga mengidap penyakit paru-paru.

"Yang meninggal itu satu rumah, adiknya sudah sembuh, sekarang kakaknya. 1 rumah itu 3 orang," pungkasnya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *