Kabar Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

FPI Ganti Baju, Ferdinand: Itu Penentangan Terhadap Negara

Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. 

JAKARTA, Kabar7.ID – Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara soal pembentukan Front Persatuan Islam yang dibentuk oleh gembong Front Pembela Islam (FPI) pada Rabu, 30 Desember 2020, bertepatan dengan diumumkannya pelarangan beraktivitas serta penggunaan simbol-simbol FPI.

Ferdinand berpendapat, pembentukan Front Persatuan Islam (yang memiliki akronim “FPI” juga) atau FPI baru merupakan bentuk penentangan terhadap negara. 

Ia menambahkan, dasar hukum pembubaran FPI sudah dijelaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam), jadi mengakali dengan berganti nama merupakan bentuk dari menentang dan menantang pemerintah.

“Saya pikir bukan hanya ormasnya (FPI) yang disanksi, juga pengurusnya harus dihadapkan dengan proses hukum,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, 31 Desember 2020.

Dalam kesempatan berbeda, Pendiri Negara Islam Crisis Centre (NII CC), Ken Setiawan menyarankan untuk menghentikan sepak terjang FPI ataupun FPI baru, organisasi dan anggotanya harusnya diperlakukan seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), karena sudah dilarang.

“Pengurus dan anggota (FPI-red) juga dilarang membuat organisasi baru, karena sudah mendapatkan lebel terlarang,” tambah Ken kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Kamis, 31 Desember 2020.

Lebih lanjut Ken menjelaskan, FPI sejatinya hanyalah wayang, dan dalang akan membentuk kelompok baru jikalau kelompok lama dibubarkan, dengan memanfaatkan era demokrasi.

“Tahun 2021, saya rasa akan memanas, sebab bila wayang rusakm maka dalang pun tak akan tinggal diam,” ungkapnya.

Ken berpendapat, radikalisme FPI model baru saat ini bisa begitu massif dan besar didukung oleh pesatnya perkembangan media sosial. 

“Sehingga mudah sekali mereka mencari simpatisan lewat media sosial,” pungkasnya. (rls/red)

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *