Kabar Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Pj Gubernur Banten Ajak Masyarakat Sasar Anak Stunting Dalam Penyaluran Daging Kurban

By On Juni 30, 2023


Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar memotong  sejumlah hewan kurban yang akan disalurkan kepada keluarga dengan anak stunting. Pemotongan dilakukan di Kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu), Kecamatan Curug, Kota Serang, Kamis (29/6/2023) malam.

"Malam ini kita melanjutkan pemotongan hewan kurban. Kita lakukan pemotongan malam hari harapannya daging segar dan pagi-pagi sekali sudah bisa kita antar untuk anak-anak kita yang stunting," ungkap Al Muktabar.

Dikatakan, pihaknya juga akan memperluas cakupan penyaluran daging hewan kurban untuk keluarga stunting. Hal tersebut sebagai bagian kebersamaan dalam penanganan stunting.

"Termasuk kurban, kita arahkan ke stunting, ini adalah bagian dari kebersamaan kita. Sekecil apapun kita berbuat untuk anak-anak stunting," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Al Muktabar mengajak kepada masyarakat yang melakukan pemotongan hewan kurban untuk dapat menyalurkan daging tersebut kepada keluarga dengan anak stunting.

"Kita mengimbau bagi masyarakat luas bila di lingkungannya melakukan pemotongan hewan kurban, kiranya anak-anak stunting itu bagian yang harus menjadi prioritas mendapatkan daging hewan kurban," imbuhnya.

Al Muktabar menyampaikan, daging hewan kurban juga bisa menjadi salah satu protein hewani yang baik bagi pertumbuhan anak.

"Kita sangat berharap perhatian luas masyarakat terhadap penanganan stunting ini," tandasnya.

Lakukan Upaya Percepatan Penurunan Stunting Melalui Media, BKKBN Provinsi Banten Gelar Forum Koordinasi Jurnalis

By On Mei 25, 2023


KOTA SERANG - BKKBN Banten mengadakan coffe morning bersama Insan Pers, di salah satu Cafe di Kota Serang, Kamis 25 Mei 2023. 

Pada diskusi di pagi hari, Kepala BKKBN Banten, Rusman Effendi mengatakan, bahwa hari ini pun membahas tentang penurunan stunting, dimana menjadi program nasional untuk menuju Indonesia Emas. 

Apalagi, kata Rusman Effendi, dikesempatan inipun dihadiri oleh pengelola terbaik tentang stunting di Kabupaten Lebak, Ketua Percepatan Stunting Kabupaten Lebak, Ade Sumardi. 

"Inilah yang terus dilakukan oleh BKKBN Banten untuk percepatan penurunan stunting di setiap Kabupaten dan Kota," kata Rusman Effendi yang baru 2 bulan menjabat sebagai Kepala BKKBN Banten. 

Lanjut Rusman Effendi, pada Pemerintah Presiden RI, Joko Widodo kini sedang mencanangkan program indonesia emas, dimana 100 tahun Indonesia merdeka ada bonus demografi. 

Untuk mewujudkannya, masih kata Rusman Effendi, tidak gratis begitu saja dalam penurunan stunting, karena harus ada wanita sumber daya manusia harus berkualitas. 

"Apalagi saat ini angka stunting masih tinggi. Indonesia saja 23,1 persen, Banten di angka 20 persen. Masih sangat tinggi, dan belum terwujud Indonesia Emas. Angka stunting inipun akan kita turunkan berusaha pada 2023," jelasnya. 

Untuk itu, Rusman Effendi menegaskan, stunting menjadi program prioritas nasional, dengan percepatan stunting. Bahkan ada Peraturan BKKBN nomor 12 tahun 2021, aksi percepatan stunting. 

"Aksi ini sudah dilakukan di semua wilayah di Banten. Kegiatan menonjol ada di Lebak. Makanya Ketua Lebak di undang hari ini," tegasnya. 

Mengenai sasaran, Rusman Effendi mengakui, dahulu menangani stunting kepada orang yang sudah terkena, padahal anak kena stunting relatif sulit disembuhkan. 

Apalagi kecerdasannya sudah terganggu, kata dia, ubun Ubun keras, sel otak tidak bisa berkembang. 

"Makanya kita sasaran dari Hulu, anak remaja, ibu hamil, pengantin dan juga balita," tegasnya. 

Lanjutnya, penangan stunting tidak bisa diselesaikan dengan 1 unsur, harus bersama sama secara bergabung. 

"Maka itu dibentuk wadah. Baik pemerintah, swasta, lsm dan media masa, adalah bentuk progres percepatan penurunan stunting," tuturnya. 

Diketahui stunting adalah anak gagal pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah fisik buruk, dan perkembangan penurunan kecerdasan. 

Kalau stunting pasti pendek, anak anak pendek belum tentu stunting. 

Penyebabnya kurang gizi jangka panjang, sering sakit sakitan pola Asuh yang salah. 

Hampir dipastikan anak stunting jadi madesu, karena fisiknya tidak bagus, kecerdasan di bawah rata rata.***

Hari Gizi Nasional ke-62, Pemprov Banten Lakukan Aksi Cegah Stunting dan Obesitas

By On Februari 04, 2022


Serang - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Aan Muawanah mengatakan, permasalahan gizi sangat erat kaitannya dengan pangan yang dikonsumsi, sehingga diperlukannya asupan pangan yang cukup untuk dapat menyelesaikan permasalahan gizi. 

"Gizi sangat erat kaitannya dengan pangan yang dikonsumsi, program penganekaragaman konsumsi pangan yang di dalamnya bagaimana mengkonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman diedukasikan, dipromosikan kepada semua unsur lapisan masyarakat mulai dari anak sekolah, ibu-ibu PKK, masyarakat umumnya dan komunitas-komunitas lain," jelas Aan Muawanah dalam Peringatan hari Gizi Nasional ke-62 bersama DPD Perstuan Ahli Gizi (Persagi) Provinsi Banten di Pasar Tani Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jumat (4/2/2022). 

Dikatakan, terdapat beberapa program yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi asupan gizi bagi keluarganya maupun masyarakat sekitar. Diantaranya melalui program pemanfaatan lahan pekarangan, yakni pekarangan pangan lestari (P2L) sehingga bagaimana dapat memanfaatkan lahan pekarangan. 

"Selain itu juga mempersiapkan santri-santri di pondok pesantren untuk memahami dan terampil dalam budidaya tanaman terutama sayuran," katanya. 

Selain itu, lanjut Aan Muawanah, perlunya dilakukan intervensi secara langsung kepada daerah-daerah yang terdapat penderita stunting, sehingga dapat dilakukan pencegahan kepada generasi berikutnya. 

"Penekanan angka stunting melalui intervensi bantuan pangan bergizi, beras berfortifikasi dan program pemanfaatan lahan pekarangan dalam bentuk bantuan bibit tanaman sayuran beserta sarananya," imbuhnya. 

Tidak hanya itu, pihaknya juga ikut serta terus berupaya dalam menekan angka stunting dan obesitas di Provinsi Banten, diantaranya dengan memberikan edukasi dan konsultasi oleh ahli-ahli gizi yang ada di Dinas Ketahanan Pangan. 

Sedangkan, terkait indeks ketahanan pangan di Provinsi Banten baik secara nasional, neraca antara ketersediaan dan kebutuhan relatif stabil, meskipun untuk beberapa komoditas masih didatangkan dari provinsi lain namun hal tersebut tidak terkendala. 

"Harga komoditas strategis pangan juga relatif stabil, andaipun ada kenaikan harga itu masih dalam kondisi terjangkau daya belinya oleh masyarakat, beras juga harga dan stoknya mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Banten, dan surplus," jelasnya. 

Sementara, Ketua DPD PERSAGI Provinsi Banten, Tiara Lutfi menuturkan, terjadinya stunting lantaran terdapat beberapa faktor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan permasalahan gizi pada balita baik itu stunting maupun kekurangan gizi  yang menjadi penyebab langsung diantaranya kurangnya asupan makanan yang bergizi dan penyakit infeksi. 

"Penyebab tidak langsung, karena pola asuh, kemudian faktor yang mendasar ada faktor ekonomi, ketidaktahuan keluarga menyediakan pangan yang beragam bergizi berimbang, kemudian juga akses ke pelayanan kesehatan yang rendah itu juga menjadi salah satu faktor, ketersediaan pangan, kebersihan itu menjadi faktor tidak langsung terjadinya stunting dan obesitas," tuturnya. 

Untuk menekan angka stunting dan obesitas, pihaknya mengajak semua sektor baik Pemerintah dan non-Pemerintah serta semua lini untuk bekerjasama bagaimana dapat mencegah stunting dengan membuat masyarakat di Provinsi Banten menjadi keluarga yang sadar gizi. 

"Sadar gizi adalah dimana seorang ibu yang menjadi peran penting bisa mengenal dan mencegah permasalahan gizi di anggota keluarganya, saya yakin dengan terbentuknya keluarga yang sadar gizi dengan upaya perbaikannya gizi keluar permasalahan gizi di Provinsi Banten khususnya bisa terselesaikan. Dan ini tidak bisa salah satu institusi saja yang bekerja tapi ini harus semua bekerjasama dalam mewujudkan keluarga sadar gizi sehingga permasalahan gizi baik obesitas dan stunting dicegah dan tertanggulangi," tandasnya. 

Sebagai informasi, dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 tahun dengan mengusung tema Bersama-sama Aksi Cegah Stunting dan Obesitas ini, Pemprov Banten bersama dengan DPD Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Banten menggelar kegiatan pelayanan gizi yang meliputi dari pemeriksaan gizi, pemeriksaan penyakit tidak menular dan konsultasi gizi. (***)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *