Kabar Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Peringati May Day, Pj Bupati Nganjuk Tabur Bunga di Makam Marsinah

By On Mei 02, 2024

Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna berziarah di Makam Marsinah, Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Rabu, 01 Mei 2024. 

NGANJUK, Kabar7.ID – Penjabat (Pj) Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna dan sejumlah tokoh berziarah ke makam Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Rabu, 01 Mei 2024.

Dalam ziarah tersebut Sri Handoko ditemani Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono.

Marsinah merupakan seorang pahlawan buruh yang terkenal karena gigih memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia. Aktivis dan buruh pabrik pada masa Orde Baru ini menghilang dan ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993.

Mayat Marsinah ditemukan di hutan yang berada di Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.

Ziarah ini menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan Marsinah, dan menghormati dedikasinya bagi perbaikan kondisi sosial pekerja.

“Marsinah menggambarkan sebuah aktivitas tenaga kerja, untuk menjadi baik untuk menunjukan hal sebuah tenaga kerja. Kami sebagai pemerintah juga harusnyna mengerti apa yang terbaik bagi tenaga kerja kita,” kata Sri Handoko kepada wartawan usai ziarah, Rabu, 01 Mei 2024.

Secara bergantian, para petakziah menaburkan bunga ke makam Marsinah.

Sri Handoko menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk di bawah nakhodanya berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan dan memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja di Nganjuk.

“Intinya di May Day ini saya melihat secara internal, bagaimana pemerintah daerah merespons yang terbaik untuk tenaga kerja di atas aturan yang benar,” pungkasnya.

Tak hanya berziarah ke makam Marsinah, pada momen May Day kali jajaran Pemkab Nganjuk juga menerima audiensi dari Serikat Pekerja Kabupaten Nganjuk.

Sri Handoko menjelaskan, audiensi ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi dan masukan langsung dari para pekerja terkait kondisi buruh saat ini, serta untuk membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Dalam audiensi, Sri Handoko kembali menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan serikat pekerja dan seluruh pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah buruh.

Sosok Marsinah

Marsinah dikenal sebagai aktivis dan pembela hak buruh asal Nganjuk, Jawa Timur. Saat dia bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik arloji di Porong, Sidoarjo, Marsinah dikenal sebagai buruh yang vokal dan senantiasa memperjuangkan kesejahteraan teman-temanya. Dia juga tergabung dalam organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

Marsinah pernah terlibat dalam rapat perencanaan unjuk rasa pada 2 Mei 1993 setelah perusahaan tempatnya bekerja tidak memenuhi hak buruh soal kenaikan gaji.

Padahal saat itu pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Gubernur KDH TK1 Jawa Timur dalam surat edaran nomor 50 Tahun 1992 yang berisi imbauan bagi pengusaha Jawa Timur untuk menaikan gaji pokok sebesar 20 persen.

Para buruh mogok total dan mengajukan 12 tuntutan pada perusahaan. Marsinah dan 14 rekannya menjadi perwakilan buruh yang berunding. Selanjutnya pada 5 Mei 1993, 13 buruh yang dianggap menghasut digiring ke Kodim Sidoarjo dan dipaksa mengundurkan diri.

Marsinah sempat mendatangi lokasi dan menanyakan keberadaan 13 temannya. Tapi Marsinah kemudian menghilang. Jasad Marsinah ditemukan dengan dugaan telah mengalami penganiayaan berat pada 8 Mei 1993. Untuk mengenang Marsinah, didirikan monumen Pahlawan Buruh Marsinal di Jalan Raya Baron, Desa Nglundo, Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur. Letaknya tak jauh dari makam Marsinah. (*/red)

Warga Nganjuk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Area Persawahan

By On Maret 03, 2024


NGANJUK, Kabar7.ID – Seorang wanita berinisial NY (53), warga Desa Mungkung, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), ditemukan tewas bersimbah darah di area persawahan desa setempat, Sabtu, 02 Maret 2024, sekitar pukul 12.30 WIB.

NY ditemukan tewas saat tengah mencari rumput untuk pakan ternak. 

“Benar, korban ditemukan warga, kemudian dilihat korban sudah meninggal dunia,” kata Kapolsek Loceret, Iptu Triyono kepada wartawan, Sabtu, 02 Maret 2024.

Mengetahui hal itu, warga setempat langsung melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Loceret. Adapun kasus ini kini diambil alih oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk.

“Ini dalam penyelidikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad mengatakan, korban ditemukan tewas di sawah milik Suwarno di Dusun Barong, Desa Mungkung.

Ditemukan dengan kondisi penuh luka Salah satu pihak yang pertama kali mengetahui bahwa ada korban meninggal dunia di sawah ialah Tarno, warga setempat. Tarno lantas menghubungi M Yaskur, salah satu perangkat Desa Mungkung.

“Selanjutnya saksi (M Yaskur) melihat TKP bersama dengan beberapa warga masyarakat. Setelah memastikan ada orang MD (meninggal dunia) langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Loceret,” ujarnya.

Menurut Muhammad, kondisi korban saat pertama kali ditemukan penuh luka.

“Korban mengalami luka di pipi bawah mata sebelah kanan mengeluarkan darah, dan luka memar di bagian kepala,” ujarnya.

Kapolres menjelaskan, saat ini jasad korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Nganjuk untuk dilakukan otopsi. Pihaknya pun belum bisa memastikan menyebab meninggalnya korban.

“Sampai saat ini petugas masih melakukan penyelidikan guna mencari titik terang, sambil menunggu hasil otopsi dari dokter,” pungkasnya. (*/red)

Gubernur Khofifah Tinjau Lokasi Bencana Longsor di Nganjuk

By On Februari 16, 2021

NGANJUK, Kabar7.ID – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indarparawansa meninjau lokasi longsor di Desa Selopuro, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur (Jatim).

Dalam kunjungan kali ini, Gubernur Jatim menyempatkan diri melihat langsung lokasi terjadinya longsor didampingi Bupati Nganjuk H. Novi Rahman Hidayat, Dandim 0810/Nganjuk Letkol Inf Georgius Luky Ariesta, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi serta unsur Forpimda lainnya.

Setelah meninjau lokasi longsor, rombongan Gubernur Jatim mengadakan tatap muka dan menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban longsor Ngetos.

“Saya menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban tanah longsor Ngetos. Semoga almarhum dan almarhumah korban longsor mendapatkan tempat yang layak disisi Tuhan YME,” kata Gubernur.

Gubernur Jatim juga menyerahkan bantuan kepada keluarga korban tanah longsor.

Selesai bertemu langsung dengan keluarga korban longsor, Gubernur Jatim didampingi Forpimda Nganjuk meninjau lokasi pengungsi yang disediakan di SD Ngetos.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa memberikan suport kepada para pengungsi agar tetap tabah dan semangat.

Khofifah juga memberikan bantuan alat permainan kepada anak-anak agar bisa digunakan di tempat pengungsian dan untuk tetap menjaga moril anak anak pengungsi.

Untuk diketahui, longsor di Desa Selopuro, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, terjadi pada Minggu sore, 14 Februari 2021, karena intensitas curah hujan yang tinggi di daerah tersebut. (*/red)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *