Kabar Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Soal Isu Subkon Proyek Jalan Nasional, Regen Abdul Aris: Ini Jelas Merugikan Nama Baik Saya!

By On Agustus 19, 2025


LEBAK, Kabar7.ID Anggota DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi PPP, Regen Abdul Aris memberikan klarifikasi terkait isu yang menyeret namanya dalam proyek Preservasi Jalan Ruas Simpang-Bayah senilai Rp 54 miliar lebih.

Regen menegaskan, isu yang menyebut dirinya sebagai subkontraktor dalam proyek jalan nasional tersebut sangat tendensius, tidak berdasar, dan merugikan nama baiknya.

“Sebelumnya perlu saya luruskan, nilai kontrak yang dimenangkan PT Tureloto Battu Indah adalah Rp 43.799.293.600. Bukan Rp 54 miliar. Saya merasa isu ini terlalu dilebih-lebihkan. Apalagi disebut langsung nama saya seolah-olah menjadi subkon proyek itu. Tentu hal tersebut sangat merugikan saya. Isu ini muncul karena pimpinan perusahaan pemenang tender itu memang teman baik saya. Kebetulan sekarang mereka ada pekerjaan di Lebak, jadi wajar kalau saya sekali-kali melihat pekerjaannya. Itu pun karena ada anak buah saya yang ikut bekerja di sana, bukan berarti saya jadi subkon,” jelasnya.

Menurut Regen, posisinya sebagai legislator membuat dirinya wajib mengawasi jalannya pembangunan, apalagi yang bersumber dari APBN maupun APBD. Namun fungsi pengawasan itu tidak bisa ditafsirkan sebagai keterlibatan langsung dalam pelaksanaan proyek.

“Saya ini anggota dewan, tugas saya mengawasi. Tetapi bukan berarti saya otomatis jadi subkon dalam proyek itu. Kalaupun benar saya pernah terlibat, tentu tidak keseluruhan dan tetap sesuai aturan yang berlaku,” ungkapnya.

Regen mengaku akibat isu tersebut dirinya bahkan diancam akan dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan diberhentikan dari jabatannya.

“Saya pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Namun yang penting saya mencari nafkah dengan cara halal, tidak maling, tidak korupsi, dan saya taat hukum. Kalau terbukti saya melanggar, saya siap dengan segala konsekuensinya,” tegasnya.

Regen juga menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk meluruskan isu yang dinilai telah mencemarkan nama baiknya. (*/red)

Hadiri HIMAS 2025, Gubernur Andra Soni: Masyarakat Adat Jaga Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

By On Agustus 10, 2025


LEBAK, Kabar7.ID Gubernur Banten, Andra Soni menghadiri Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) Tahun 2025, di Desa Guradog, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu, 09 Agustus 2025.

Peringatan HIMAS Tahun 2025 mengusung tema Memperkuat Hak Untuk Menentukan Nasib Sendiri : Jalan Menuju Kedaulatan Pangan. Hadir dalam peringatan itu dari berbagai masyarakat adat asal Provinsi Banten dan provinsi lainnya serta masyarakat adat dari berbagai negara.

"Alhamdulillah, hari ini saya bisa membersamai masyarakat adat dan kasepuhan Guradog yang hari ini menjadi tuan rumah dari peringatan hari masyarakat adat sedunia," ujarnya.

Menurut Andra Soni, masyarakat adat memiliki kontribusi nyata dalam menjaga nilai budaya, kearifan lokal serta ketahanan sosial dan pangan daerah.

"Masyarakat Adat Nusantara bukan hanya bagian dari identitas bangsa, tetapi juga penjaga sumber daya alam yang berperan penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat, khususnya dalam sektor pangan," katanya.

Andra Soni mengatakan, kegiatan itu sebagai wadah untuk bersilaturahmi dengan sejumlah masyarakat adat, baik yang ada di Indonesia maupun dunia.

"Tadi juga kita melihat berbagai penampilan budaya, seperti kesenian rengkong dan lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi menyampaikan, Masyarakat Adat telah lebih dahulu mengedepankan kedaulatan pangan melalui cara dan ilmu pengetahuan yang diberikan oleh para leluhur.

"Dari dahulu, kita Masyarakat Adat berdaulat pangan. Pangan bukan hanya makanan, tapi lahir ditanam di wilayah kita. Ditanam sesuai sistem pengetahuan kita. Dikerjakan secara gotong royong dan mengikuti ilmu pengetahuan titipan leluhur," ujarnya.

Dia mengatakan, masyarakat Adat terus menyampaikan rasa syukur pada saat hasil panen yang melimpah.

"Kita selalu merayakan dan bersyukur, kita berada di Guradog, karena tempat ini simbol Kasepuhan Banten Kidul yang melimpah pangannya," pungkasnya. (*/red)

Tinjau Longsor Ruas Jalan Cipanas-Ciparay, Gubernur Andra Soni: Rehabilitasi Dimulai Juli 2025

By On Juni 19, 2025


LEBAK, Kabar7.ID Gubernur Banten, Andra Soni meninjau dua titik longsor di ruas Jalan Cipanas-Ciparay, Kabupaten Lebak, Rabu, 18 Juni 2025.

Andra Soni mengatakan, rehabilitasi jalan longsor itu sudah masuk tahap perencanaan dan persiapan administrasi. Pelaksanaan pekerjaan atau konstruksi, dimulai pada Juli 2025.

Peninjauan dilakukan usai menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Lebak dan pengukuhan DPK APDESI se-Kabupaten Lebak yang digelar di Lapangan Janur Sasat, Kampung Babakan Cicirug, Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber.

Dua titik longsor itu berada di Jalan Raya Cipanas Km 28 dan Km 24. Di Km 28, panjang longsoran mencapai 90 meter dengan kedalaman 12 meter. Sementara di Km 24, longsoran sepanjang 170 meter dan kedalaman 14 meter.

Kedua titik ini merupakan jalur vital yang menjadi akses utama menuju kawasan wisata unggulan “Negeri di Atas Awan” Citorek.

Andra Soni menegaskan, rehabilitasi jalan longsor itu sudah masuk tahap perencanaan dan persiapan administrasi.

Dia memastikan, proses konstruksi akan dimulai pada Juli 2025.

“Jalan ini bukan hanya penghubung antar wilayah, tetapi juga akses utama ke destinasi wisata unggulan. Infrastruktur yang baik adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan dasar masyarakat,” ujar Andra Soni.

Andra Soni juga menyampaikan, dirinya telah memberikan arahan langsung agar proses pelaksanaan rehabilitasi tidak ditunda dan segera dikerjakan dengan memperhatikan aspek teknis, terutama sistem drainase.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan mengatakan, titik longsor tersebut merupakan lokasi yang terdampak bencana pada tahun 2024.

Ia memastikan, pihaknya telah melakukan perencanaan teknis dan segera menindaklanjuti arahan Gubernur.

“Instruksi Pak Gubernur jelas, jangan tunda pelaksanaan. Kami targetkan Juli ini pekerjaan sudah dimulai. Penanganan akan dilakukan dengan konstruksi dinding penahan tanah menggunakan metode bore pile,” ujar Arlan.

Arlan menjelaskan, kawasan itu berada di area Taman Nasional Halimun Salak yang rawan longsor.

Untuk itu, kata dia, penanganan akan dilakukan secara komprehensif, termasuk pemasangan gorong-gorong untuk mengatur aliran air dan mencegah kerusakan lanjutan.

“Minimal dua gorong-gorong akan kita pasang sesuai arahan Pak Gubernur. Selain itu, ada beberapa titik rawan longsor lainnya yang juga akan ditangani secara khusus,” ujarnya.

Rehabilitasi ini, lanjutnya, dapat memulihkan konektivitas antar wilayah dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pariwisata dan pertanian yang menjadi andalan di kawasan selatan Banten.

“Rehabilitasi dua titik longsoran ini juga diharapkan menjadi bagian dari penguatan infrastruktur tahan bencana di wilayah rawan longsor,” pungkasnya. (*/red)

Wagub Dimyati Salurkan Bantuan RTLH di Lebak

By On April 07, 2025


LEBAK, Kabar7.ID Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Achmad Dimyati Natakusumah menyalurkan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada Nenek Jumi (78), seorang wanita lansia di Kampung Sajira Timur, Desa Sajira Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, pada Minggu, 06 April 2025.

Rumah panggung kayu berdinding bilik milik Nenek Jumi itu dapat dikatakan tidak layak huni. Nampak rumah itu sudah lapuk lantaran sudah lama. Ketika hujan, terdapat atap yang bocor.

“Alhamdulillah kita datang ke sini untuk memberikan bantuan bagi Nenek Jumi. Bantuan ini untuk merenovasi rumahnya yang sudah tak kokoh,” kata Dimyati.

Saat melihat kondisi rumah itu, Dimyati meneteskan air mata dan langsung menghampiri serta memeluk Nenek Jumi yang berada di dalam rumah panggung bilik tersebut.

“Kita lihat papan-papan rumah ini sudah lapuk. Semoga bantuan ini dapat membantu,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dimyati juga meminta kepada Pemerintah Desa untuk dapat bersama-sama, peka terhadap kondisi masyarakat sekitar.

“Mohon juga ini dapat bersama-sama dibantu dan dikawal bantuan RTLH ini. Kita (Pemprov Banten-red) akan terus membantu masyarakat. Kita ingin Banten berkah dan semuanya berkah,” imbuhnya.

Sementara, Nenek Jumi menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan  Pemprov Banten.

“Dilongok ku Bapak, kami bungah. Haturnuhun. (dikunjungi sama Bapak, kami senang. Terima kasih-red),” ujar Nenek Jumi sambil menangis dipelukan Wagub Dimyati.

Kondisi penglihatan Nenek Jumi juga sudah mengalami gangguan. Sehingga dalam aktivitas sehari-harinya selalu dibantu oleh anak-anaknya.

“Hampura keun ema, kiwari tos reyot imahna. Mugi dipasihan kasehatan (maafkan ibu, sekarang rumahnya sudah rapuh. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan-red),” pungkasnya. (*/red)

Wisatawan Asal Bogor Hilang di Pantai Goa Langir Lebak, Diduga Terseret Ombak

By On April 04, 2025


LEBAK, Kabar7.ID Seorang wisatawan asal Kabupaten Bogor dikabarkan hilang diduga terseret ombak saat berenang di Pantai Goa Langir, Kecamatan Bayah, Lebak, Banten. 

“Satu wisatawan dilaporkan hilang saat berenang di Pantai Goa Langir pagi hari ini,” kata Kepala Subseksi Siaga dan Operasi Basarnas Banten, Rizky Dwianto kepada wartawan, Kamis, 03 April 2025.

Menurut Rizky, korban laki-laki berinisial RP (20). Peristiwa itu tersebut terjadi pada Kamis pagi, 03 April 2025, saat korban bersama tiga orang temannya bermain di sekitar pantai.

Ketiga temannya sempat melihat korban terseret ombak dan mencoba menolong. Namun, korban terus terbawa ombak hingga hilang.

“Korban tergulung ombak dan terseret ke tengah laut yang mengakibatkan korban tenggelam,” ujarnya.

Laporan itu, kata Rizky, ditindaklanjuti tim gabungan dengan melakukan pencarian di darat dan laut. Hingga sore hari, korban belum ditemukan dan pencarian akan dilanjutkan Jumat,  04 April 2025.

“Penyisiran darat dilakukan sejauh dua kilometer ke arah timur Pantai Goa Langir, Pantai Sawarna dan Pantai Tanjung Layar. Sedangkan pencarian di laut dilakukan ke arah barat Pantai Karang Bokor,” pungkasnya. (*/red)

Pemprov Banten Berdayakan Masyarakat Adat dalam Mengelola Sumber Daya Alam yang Lestari dan Berkelanjutan

By On Desember 30, 2024


LEBAK, Kabar7.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkewajiban memberdayakan masyarakat hukum adat dalam mengelola sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan.

Pemprov Banten mengapresiasi kepada pihak-pihak yang senantiasa bersinergi menyelenggarakan pelestarian lingkungan dan pemajuan kebudayaan daerah sebagai pelestarian nilai-nilai kearifan lokal.

Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Banten, A Damenta dalam sambutannya yang dibacakan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara pada Upacara Adat Ngaruwad Jagad Sedekah Bumi Ngaraksa Alam di masyarakat adat Kasepuhan Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Minggu, 29 Desember 2024.

“Provinsi Banten telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya daerah di tengah peradaban nasional dan dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan daerah,” ucap Usman.

Berdasarkan Perda tersebut, lanjutnya, Pemprov Banten senantiasa menyelenggarakan program dan kegiatan perlindungan kebudayaan sebagai upaya menjaga keberlanjutan program. Pengembangan kebudayaan sebagai upaya menghidupkan ekosistem kebudayaan.

Pemanfaatan kebudayaan daerah sebagai upaya menguatkan objek pemajuan kebudayaan daerah, serta, pembinaan kebudayaan daerah sebagai upaya pemberdayaan SDM kebudayaan, lembaga kebudayaan dan pranata kebudayaan dalam meningkatkan dan memperluas peran aktif dan inisiatif masyarakat.

Upacara Adat menjadi daya tarik wisata berbasis budaya. Untuk itu, stakeholder pariwisata diharapkan dapat terus meningkatkan promosi wisata berbasis budaya dan ekonomi kreatif berbasis budaya dalam mengembangkan destinasi pariwisata.

“Pengembangan daya tarik wisata berbasis budaya, pembangunan sarana prasarana infrastruktur pariwisata di wilayah masyarakat adat, dukungan pengembangan upacara adat, dan perlindungan kearifan lokal masyarakat adat merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Yang akan berdampak terhadap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat adat khususnya Masyarakat Adat Kasepuhan Cibarani,” baca Usman.

Pemprov Banten, lanjutnya, mengajak seluruh stakeholder pembangunan, pemerhati budaya, akademisi dan masyarakat untuk senantiasa bersinergi guna menjaga keberlanjutan kebudayaan daerah.

Menjaga nilai-nilai kearifan lokal Masyarakat Adat Kasepuhan Banten Kidul dalam kebersamaan; silih asih, silih asah, silih asuh.

Dalam kesempatan itu, Pj Sekda Usman bersama Ketua Masyarakat Adat Cibarani Abah Dulhani, Rektor UIN Sultan Maulana Hasanudin Prof Wawan Wahyudin, Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Tri Nurtopo bersama tamu undangan dan masyarakat Cibarani melakukan penanaman bambu di lereng bukit.

Menurut Usman, penanaman bambu sebagai bagian dari menjaga kelestarian lingkungan.

“Ke depannya bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sumber ekonomi masyarakat adat Kasepuhan Cibarani,” pungkasnya. (*/red)

Musa Weliansyah Reses Terakhir, Camat Cihara Usulkan DOB Cilangkahan

By On Oktober 27, 2024


LEBAK, Kabar7.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Musa Weliansyah mengakhiri kegiatan Reses hari kedelapannya pada Masa Persidangan I 2024-2025, di Yayasan Darul Pahmi Insani, Desa Lebakpeundey, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat, 25 Oktober 2024.

Reses kedelapan ini dihadiri 295 peserta, Camat Cihara, Kepala Desa Lebakpeundeuy, Kepala Desa Ciparahu, Perangkat Desa, para Ketua BPD, RT dan RW, Kelompok Tani, MTD, pelaku UMKM dan Konstituen.

Dalam kesempatan itu, Camat Cihara, Asep Kusnandar menyampaikan usulan penting terkait pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Cilangkahan dan pembangunan jalan poros desa.

Dalam dialog yang berlangsung hangat, Camat Cihara menekankan, bahwa pembentukan DOB Cilangkahan sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan publik dan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut. 

“Pembentukan DOB Cilangkahan akan membantu mempercepat pembangunan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Kami berharap agar usulan ini dapat segera direalisasikan,” ujar Camat Cihara.

Sementara itu, Kepala Desa Lebakpeundeuy, Jahid juga mengusulkan pembangunan jalan poros desa yang lebih baik, untuk memudahkan akses dan mobilitas warga, karena ruas jalan poros desa Ciparahu-Lebakpendey lebih dari 10 Km kondisi rusak parah.

“Jalan poros desa yang baik sangat penting untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap pemerintah daerah dapat segera memperbaiki dan membangun infrastruktur ini. Karena kami, Pemerintah Desa tidak mampu membangun jalan poros desa dengan dana desa,” ujarnya.

Menanggapi usulan tersebut, Musa Weliansyah berjanji akan membawa semua aspirasi ini ke dalam rapat Fraksi dan berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk mencari solusi terbaik. 

“Kami akan bekerja keras untuk memastikan bahwa usulan-usulan ini mendapatkan perhatian dan dukungan yang diperlukan,” tegasnya.

Kegiatan Reses ini diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan mencari solusi terbaik untuk berbagai permasalahan yang dihadapi.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan pembangunan di Kecamatan Cihara dapat berjalan lebih cepat dan merata. (*/red)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *