Kabar Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

Diancam Akan Dilaporkan ke Ketua PWI, Angga Apria: “Silahkan! Sekalian Lapor Juga ke Dewan Pers”

Angga Apria. 

SERANG, Kabar7.ID – Terkait kasus dugaan penculikan anak yang saat ini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Cianjur, Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, Lidya Indayani Umar mengancam wartawan akan lapor kepada Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Ancaman tersebut disampaikan Lidya melalui aplikasi pesan WhatsApp kepada awak media, Jumat, 05 Februari 2021.

“Agar diketahui yang namanya shelter itu rumah aman jadi tidak boleh ada yang mengganggu siapapun yang berada di rumah aman apalagi tadi tindakan bapak sebagai wartawan yang maaf saya sampai sekaran belum melihat kartu anggotanya, datang ke kantor kita seperti tadi membuat petugas kantor sampai ketakutan ini perbuatan yang tidak menyenangkan pak,” tulis Lidya.

Baca juga: Kawal Kasus Dugaan Penculikan Anak, PERWAST Datangi Polres Cianjur

“Saya dari dulu bekerjasama dengan rekan-rekan wartawan hampir di setiap provinsi/kab/kota dalam penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, tidak pernah ada yang datang seperti tadi yang bapak lakukan di kantor kita hanya untuk kepentingan pemberitaan, maaf kami sangat terganggu pak,” kata Lidya.

Saat disinggung keberadaannya korban penculikan anak berinisial DRL, Lidya pun tidak mau memberikan jawaban.

“Kan bapak sudah saya bilang, saya lagi di bandung. Maaf baru kali ini ada wartawan yang segitunya datang bawa orang banyak sampai Pak RT teriak-teriak di belakang, ini bisa saya laporkan ke Ketua PWI pak,” tulis Lidya melalui pesan WhatApp.

Sementara itu, Angga Apria yang juga anggota dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Serang mengatakan, pihak P2TP2A Kabupaten Cianjur yang diduga telah menutup-nutupi kasus dugaan pendulikan dan berupaya menghalang-halangi kerja wartawan tersebut dipersilahkan melaporkan ke Ketua PWI, dan Dewan Pers. 

“Apakah seorang wartawan salah jika ingin membuat suatu berita harus berimbang. Kami kan wartawan, jadi ketika mendapatkan informasi tentang adanya dugaan kasus penculikan anak di Cianjur, mencari tau kebenarannya. Apalagi setelah kami melakukan konfirmasi kepada pihak Kepolisian bahwa korban ditiitipkan kepada P2TP2A Kabupaten Cianjur. Kami sarankan kepada P2TP2A Kabupaten Cianjur jangan hanya lapor ke Ketua PWI saja, silahkan lapor juga ke Dewan Pers,” ucap Angga.

Baca juga: Hindari Wartawan, P2TP2A Kabupaten Cianjur Diduga Tutup-tutupi Kasus Penculikan Anak

Angga  menegaskan, kalau memang P2TP2A Kabupaten Cianjur mengamankan korban, seharusnya dapat menemui wartawan, bukan terkesan menghindar.

“Sepertinya ada yang ditutup-tutupi. Bahkan, WhatsApp saya diblokir oleh Ibu Lidya. Tidak hanya itu, Sekretariat  P2TP2A digembok rapat, seakan-akan tidak berpenghuni. Masa iya, petugas P2TP2A hanya Bu Lidya saja, tidak ada pegawai yang lain. P2TP2A kan ada honor yang memakai anggaran negara, bukan anggaran pribadi,” tutur Angga. (Perwast/Red)

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *